BISMILLAHIRROHMANIROHIIM
Alkisah, Seorang laki-laki melangkahkan kakinya tidak tentu arah. Dia dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja sejak 1998 ketika terjadi reformasi dan kerusuhan masal. Kondisi keuangannya berantakan. Istri dan anaknya sudah lama tidak mendapat asupan gizi yang memadai. Apalagi anaknya yang baru berumur 1 tahun. Nyaris tidak mengenal susu formula, karena susu formula tidak terbeli. Berbulan-bulan laki-laki itu berusaha mencari pekerjaan, namun belum juga dapat. Hingga akhirnya suatu hari ketika ia berjalan kakinya terantuk sesuatu. Baru diketahui bahwa itu adalah sendok kuno yang telah penyok. "Ach, hanya sendok usang penyok,"Gumamnya. Namun laki-laki itu tetap membawa sendok itu dan membawanya keseorang kolektor barang antik, dan tanpa disangka sendok usang itu dibeli seharga 100 ribu. Laki-laki itu jadi ingat bahwa istrinya sangat membutuhkan tempat untuk menyimpan pakaian dan beberapa peralatan rumah tangga. Maka uang itu pun dibelikan kayu dan akan di jadikan almari. Di panggulnya kayu-kayu itu pulang. Sesampai di tengah jalan seorang pemilik toko tertarik dengan kayu-kayu yang dibawa lelaki itu, Dan kayu itupun dibeli seharga 200 ribu, namun lelaki itu menolaknya karena akan digunakan untuk membuatkan almari istrinya. Pemilik toko itu pun menawarkan agar kayu-kayu itu ditukar dengan almari yang sudah jadi sekaligus dengan gerobak untuk membawanya. Karena bentuk dan fungsinya sesuai dengan yang dibutuhkan lelaki itu menerimanya. Maka didorongnya lemari itu pulang. Ditengah jalan ia melewati kawasan elit,ada sebuah keluarga yang baru pindahan dan melihat seorang laki-laki mendorong sebuah almari. Kebetulan keluarga itu angat membutuhkan almari. Maka dicegatnya lelaki itu dan lemari itu pun ditawar 450 ribu. Karena terlihat ragu-ragu keluarga itu menambahi jadi 650 ribu. Dan tawaran itu diterima oleh lelaki itu. Setelah dia mengembalikan gerobak milik pengusaha toko, dia bergegas pulang.
Ketika tiba diujung desa di dekat rumahnya lelaki itu merogoh sakunya untuk memastikan uang 650 ribu yang dibawanya untuk diberikan istrinya. Ketika uang itu di hitung munculah perampok dengan senjata belati dan parang kemudian perampok itu mengambil uang yang dibawa lelaki itu. Istri lelaki yang kebetulan baru mencari kayu bakar di dekat situ langsung menghampiri dan berteriak, "Kamu tidak apa-apa? Kamu baik-baik saja? Apa yang diambil perampok itu ?"
"Hanya sendok kuno yang sudah peyok." Jawab lelaki itu.