WAKTU

Selasa, 22 Desember 20090 komentar

Oleh Budiyantoro, S.E

BISMILLAHIROHMAANIRROHIIM

Kadang kita tidak menghargai waktu.

Satu tahun bagi kita akan berlalu begitu cepat, tapi tidak bagi anak sekolah yang terpaksa harus tinggal kelas. Satu tahun akan menjadi sangat panjang dan menjemukan. Sementara teman-teman seangkatannya sudah lebih dulu naik kelas.

Satu Bulan bagi kita tidak berarti apa-apa, tapi tidak untuk bayi yang lahir prematur yang harus hidup dalam inkubator.

Satu minggu sering berlalu begitu saja, tapi tidak untuk seorang gadis yang menunggu pacarnya untuk apel pada malam minggu berikutnya. Satu minggu menjadi begitu lama.

Satu jam kadang tidak berarti apa-apa. Namun satu jam akan sangat penting untuk orang yang akan bepergian menggunakan pesawat, dan pesawatnya terlambat (delay). Satu jam akan sangat menegangkan karena kalau pesawat terlambat maka urusan bisnis berantakan, agenda kongkrit kacau, MOU tidak jadi ditandatangani.

Satu Menit sering kita sepelekan. Namun satu menit adalah berharga bagi orang yang ketinggalan pesawat. Ketika pesawat sudah mulai take off, baru sampai parkiran. Seandainya satu menit itu bisa ditunda maka tentu tidak akan ketinggalan pesawat.

Satu detik sering dianggap tidak ada artinya. Tapi satu detik menjadi sangat berarti bagi orang yang luput dari kecelakaan lalu lintas. Karena satu detik itu terlambat menghindar, maka akibatnya akan fatal.

Seperseratus detik akan berlalu begitu saja. Bagi kita itu adalah waktu yang tidak berguna, sehingga sering kita sepelekan. Namun tidak untuk pelari olimpiade, 0,01 detik lebih lambat dari musuhnya, tentu akan menghasilkan pemenangn yang berbeda.

Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. RESONANSI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger