REVITALISASI

Selasa, 12 Januari 20100 komentar

Oleh Budiyantoro, S.E.

BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM


Tidak semua orang harus melakukan revitalisasi hari ini. Tapi suatu saat harus revitalisasi.

Saya punya teman, dia aktivis pergerakan mahasiswa tahun 1998. Karena ketokohannya waktu itu, dia menjadi orang paling dibutuhkan. Banyak yang mencarinya, bahkan sampai menteri. Dia masuk dalam lingkungan pergaulan yang dahsyat. Berkumpulnya dengan para menteri. Tidur pun di rumah menteri, sampai gosok gigi pun pakai sikat giginya menteri. Makan pagi, siang malam satu meja dengan bersama menteri.

Seiring dengan berjalannya waktu, reformasi usai, dan negara dalam keadaan stabil. Teman saya mulai kehilangan popularitasnya. Hingga habis sama sekali dari peredaran. Suatu hari saya berbincang dengannya, dan dia selalu menceritakan romantisme sejarah yang sudah dilakoninya. Dan sekarang dia bukan apa-apa lagi. Tidak punya pekerjaan tetap, pergaulan sangat terbatas dan bahkan sekarang bergaul dengan orang yang usianya jauh di bawahnya.

Banyak orang yang dulunya berpengaruh, paling dibutuhkan, tapi sekarang tidak lagi. Orang-orang seperti ini harus melakukan revitalisasi diri. SEGERA.

Caranya dengan menetapkan tujuan kongkrit dan fokus di situ. Abaikan dan lupakan romantisme sejarah masa lalu, karena itu akan membebani dan bikin frustasi. Lakukan sekecil apa pun pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan fokus, tidak boleh dibayangi oleh nama besar dan kejayaan di masa lalu. Tidak ada pekerjaan remeh, semua harus dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Tinggalkan untuk sementara orang-orang yang secara tidak langsung membantu memerangkap anda sehingga terjebak dalam situasi saat ini.

Revitalisasi diri dilakukan dengan menetapkan tujuan dan melaksanakan dengan serius dan sungguh-sungguh. Lakukan yang terbaik.

Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. RESONANSI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger