Waktu di ATM

Selasa, 08 Oktober 20130 komentar


Sore itu jam 15.00. Sama seperti sore-sore kemarin. Pulang kantor, panas, jalanan berdebu. Sebelum sampai rumah aku mampir di atm BPD. Aku parkir motor dan kulihat di dalam masih ada orang. Seorang setengah baya dan anak perempuan berusia sekitar 4 tahun. Agak lama aku menunggu. Aku lega  ketika selembar kertas struk kulihat terjatuh dari dalam ATM yang berarti Bapak muda itu sudah selesai. Tanpa sengaja aku melihat detail dari Bapak itu. Ramput berombak agak merah dan kusut. Kulit hitam, dan memakai jaket kain lusuh. Dan si anak kecil itu...berkulit kusam, rambut agak memerah. Seperti kurang mendapat nutrisi yang sewajarnya. Anak kecil itu seperti merajuk dan merengek manja. Mungkin  tau kalau ayahnya punya uang karena baru ambil atm. Wajah kedua orang itu begitu ceria, dengan sepeda motor bersuara keras (motor khas jadul) bapak tersebut meninggalkan lokasi halaman. Aku bergegas masuk ke dalam atm. Kubuka dompet dan kuambil kartu atm. Belum sampai kartu kumasukkan, mataku terpaku pada kertas struk bekas bapak tadi. Dalam hati aku penasaran dengan lembaran kertas struk atm bekas bapak tadi. Kuambil dan kubaca. Tertera saldo 2.400,- dan baru saja mengambil 50.000,-
Hm..rasa-rasanya tidak ada alasan bagiku untuk tidak bersyukur. Aku membatalkan mengambil uang. Aku ingin menikmati rasanya tidak punya uang.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. RESONANSI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger