PETUNJUK

Senin, 21 Juni 20100 komentar

Oleh Budiyantoro,S.E

Bismillahirrohmanirrohim


Seorang nelayan penangkap ikan berlayar ketengah lautan untuk mencari ikan. Ombak dan badai sudah menjadi makanan sehari-hari. Bahkan kadang-kadang sampai masuk diwilayah negara lain. Untung tidak ada patroli, kalo ada tamatlah riwayatnya.

Suatu hari ketika dia berlayar ditengah samudra raya yang luas, kapalnya mengalami kebocoran, hingga akhirnya dia karam dan terseret ombak hingga beratus-ratus mil, dan akhirnya terdampar disebuah pulau tak berpenghuni. Ia berteriak teriak sekuatnya setiap hari, tapi tak tak ada jawaban. Entah sudah berapa minggu lelaki itu berada di pulau tersebut. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk membuat tempat berteduh dari gubug yang sederhana, yang penting bisa untuk berteduh dari hujan dan panas serta gangguan binatang buas. Mulailah ia menaebang pohon, membentuknya sesuai kebutuhan dengan alat yang sederhana. Setelah sekian lama akhirnya gubugnya selesai dibuat.

Suatu hari ketika dia berangkat mencari makanan, gubug yang dibangunya terbakar, habis tak tersisa. Ia tersentak dalam kesedihan sekaligus kemarahan yang teramat sangat. "Tuhan, mengapa Engkau lakukan ini padaku?" teriaknya protes

Keesokan paginya, ia terbangun dan dikejutkan oleh suara keras. Ternyata, sebuah kapal berlabuh di pantai untuk menyelamatkan dirinya. "Bagaimana kalian tahu bahwa aku ada disini?"tanyanya pada orang orang yang menyelamatkannya."Kemarin kami melihat tanda asap tebal yang kau kirimkan." jawab mereka.

Bahwa terkadang keberuntungan datang di balik apa yang kita sebut dengan musibah, jadi tetaplah selalu untuk berpikiran terbuka dan bersabar dalam menghadapi sebuah musibah.

Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. RESONANSI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger